Untuk kali kedua, SMA IT ABBSKP menyelenggarakan Asesmen Kriteria Minimum atau disingkat AKM secara mandiri. Setelah melakukan persiapan secara maraton sejak awal bulan, akhirnya AKM terlaksana dengan lancar pada Senin dan Selasa (29-30/8) pagi. Sebelumnya juga telah dilakukan pengisian Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) oleh guru pada Kamis (11/8). Sebanyak 45 siswa tersampling siap mengikuti kegiatan tersebut. Ada yang berbeda, karena tahun ini sudah bisa menggunakan dua ruang Lab TI.
Seperti tahun sebelumnya, pesertanya merupakan siswa terpilih yang duduk di bangku kelas 11 saat ini. Mereka harus menyelesaikan isian berbasis numerasi dan literasi. Hasilnya nanti akan menjadi basis penilaian sekolah secara nasional oleh Pusmendik. Sehingga, persiapan demi persiapan dilakukan semaksimal mungkin. Baik peserta maupun sarana dan prasarana kegiatan berperan penting dalam AKM.
Kendati banyak evaluasi sana-sini, AKM tahun ini dinilai berhasil sukses. Seperti tahun sebelumnya, kondisi Lab TI yang belum begitu lengkap mendorong Panitia bekerja keras menyiapkan segala perangkat pendukungnya. Selaku Proktor, Pak Dihan menyatakan banyak hal positif terhadap pelaksanaan AKM tahun ini.
“Sekolah yang diimbangi oleh tim yang solid selalu adaptif terhadap perkembangan tekonologi yang ada. Setidaknya, sebagai tim turut membantu penyiapan fasilitas semakin lebih baik,” ungkapnya.
Sementara di balik kesuksesan suatu kegiatan, tentu saja ada kekurangan dan hambatan. Agenda memang berjalan baik. Namun, ada kekurangan yang harus ditindaklanjuti supaya tidak terulang di tahun berikutnya. Dari Pak Ikhwan, selaku teknisi dan pengamat kegiatan ini merekomendasikan beberapa hal yang penting untuk catatan di tahun selanjutnya.
“Setidaknya semua anak sudah harus usaha dalam hal penguasaan literasi dan numerasi. Semua siswa tersampling harus mengikuti rangkaian kegiatan sejak awal. Sehingga, penting jika di tahun berikutnya materi literasi dan numerasi diwajibkan bagi kelas 10 entah nanti bentuknya,” tutupnya. (fth)