Kesuksesan sekolah dalam mengikuti UNBK tahun ini merupakan harapan semua pihak. Terutama bagi siswa kelas 12 secara khusus. Karenanya, SMA IT ABBBSKP menyelenggarakan doa bersama menjelang UN di Masjid Baitul Munir. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (7/3) malam, yang diikuti oleh segenap civitas akademika ABBSKP dan mengundang para wali murid kelas 12.
Sejatinya, kegiatan ini dikhususkan kepada siswa kelas 12 secara khusus. Apalagi UN kali ini merupakan yang pertama untuk angkatan perdana pula. Namun, untuk menambah keberkahan bagi seluruh siswa, doa bersama ini juga mengajak siswa adik kelas turut terlibat. Pasalnya, doa juga menjadi kepentingan bersama demi kesuksesan belajar siswa secara umum.
“Awalnya, doa bersama ini dikhususkan untuk kelas 12. Namun, untuk menambah keberkahan kepada semuanya kegiatan ini diwajibkan kepada seluruh siswa adik kelas. Karena, doa merupakan salah satu jalan terbaik untuk memohon harapan dan membersihkan diri di hadapan Allah Swt,” ujar Ikhwan, yang merupakan salah satu pengajar di sekolah ini.
Pada kegiatan ini, turut hadir pula wali siswa kelas 12 lebih dari dua puluh peserta. Selain menjadi momen untuk berdoa bersama, kegiatan ini bisa menjadi acara silaturahmi antar orang tua dan juga guru. Dan yang terpenting di dalamnya juga menjadi ajang untuk sembah sungkem bagi para siswa kelas 12 kepada orang tua masing-masing.
Dalam sambutannya, kepala sekolah menyatakan jika doa bersama ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan kelas 12 menjelang UN tahun ini. “Sebelum mereka meninggalkan sekolah dan sah menjadi alumni, tahapan demi tahapan harus mereka lalui. Ini juga menjadi prasyarat bagi mereka untuk mendapatkan predikat lulus dari sekolah,” ujarnya.
Diawali dengan khotmul quran oleh seluruh peserta, doa bersama kemudian ditutup dengan mau’izhah hasanah dan doa penutup oleh KH. Syatori Abdurrouf. Beliau menekankan kepada seluruh peserta untuk senantiasa memperhatian hikmah yang ada di sekitar kehidupan. Di samping itu, menurutnya doa merupakan syarat untuk menapaki kebijakan diri sebelum meraih dan melakukan kebajikan.
“Salah satu cara untuk menggapai kebijakan ialah dengan berdoa. Pada dasarnya, doa bukan sekadar meminta. Lebih dari sekedar permintaan biasa, doa harus dijadikan sebagai ikhtiar untuk menjadikan Allah sebagai penentu kebaikan diri. Maka, berangkatnya harus dari kesadaran dari dalam diri masing-masing,” tutupnya. (fth)