Siswa SMAIT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo berhasil meraih tempat kedua pada kompetisi bidang Matematika. Kompetisi yang bertajuk High School War itu digelar pada Selasa dan Rabu (11-12/6) di Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Lomba ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Mercu Buana
Dalam kompetisi ini, sekolah mendelegasikan tim yang bersaing dengan tim-tim lain yang dikirim dari berbagai sekolah unggulan perwakilan Kabupaten/kota di Yogyakarta. Beberapa di antaranya ialah MAN 3 Bantul, SMAN 1 Jetis, SMAN 1 Yogyakarta, SMAN 1 Imogiri, SMA Muh. 1 Yogyakarta, SMAN 1 Imogiri, SMAN 1 Sedayu, dan SMA Dharma Amiluhur.
Kompetisi ini tidak seperti biasanya, yang hanya mengandalkan ingatan dan kejelian menyelesaikan soal operasi perhitungan dengan cerdas cermat. Mereka harus mengandalkan kekompakan dan kecermatan dalam menjawab soal-soal mulai dari penyisihan hingga babak final.
Pada babak semifinal, dua tim dari sekolah sempat bersaing dengan enam sekolah lain untuk mendapatkan tiket babak final. Namun, sayangnya hanya satu tim saja yang berhasil masuk babak final. Adapun tim sekolah yang berhasil masuk babak final beranggotakan Fachri Dharma Imansyah XI MIPA C, Muh. Rasyid Anwar XI MIPA C, dan Muh. Ichsanul Wildan XI MIPA D.
“Mulanya dua tim kami dari sekolah, sempat bersaing di babak semifinal. Namun, hanya satu tim di antara kami yang berhasil menembus babak final dan bertemu SMA Muh. 1 Yogyakarta,” ungkap Kafka, salah satu peserta dari ABBSKP.
Sebelum mengikuti ajang ini, telah dipersiapkan strategi yang berupa tips-tips penting operasi perhitungan. Mereka banyak belajar dari beberapa platform media sosial seperti Youtube, Tiktok, dan Instagram yang cukup membantu dalam latihan dan persiapan.
“Jauh-jauh hari kami telah mempersiapkan dari belajar melalui sosial media seperti Youtube, Tiktok, hingga Instagram untuk mendapatkan tips-tips dalam melakukan operasi perhitungan matematikan dengan cepat,” imbuh Fachri.
Setelah berjuang melalui beberapa babak penyisihan hingga final, mereka akhirnya meraih runner up dalam kompetisi ini. Mereka harus mengakui keunggulan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang meraih juara. Namun demikian, mereka begitu senang dan bahagia dapat berprestasi mewakili sekolah.
“Kami merasa sangat senang dan bahagia. Cukup bangga dapat berprestasi membawa mewakili sekolah. Pesan kami, jangan takut mencoba. Karena kegagalan terbesar adalah tidak pernah mencoba,” tutupnya. (fth)