Menutup pekan ini, SMAIT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo kembali memperingati miladnya ke-8. Kegiatan bertajuk Arvolution 2025 berbentuk talkshow ini diselenggarakan di Gedung Performance Hall, Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta pada Sabtu (24/2) pagi. Kegiatan ini merupakan puncak dari serangkaian peringatan milad sejak awal Februari lalu. Cukup banyak tamu undangan yang hadir dalam kegiatan ini. Mulai dari guru karyawan hingga perwakilan dari Baldikmen Kulon Progo, perwakilan dari Konsorsium Yayasan Mulia, hingga tamu undangan dari kalangan pelajar SMA se-Yogyakarta.
Peringatan milad tahun ini cukup meriah dengan banyak kegiatan yang berlangsung. Mulai dari perlombaan internal, lomba masak warga sekolah, hingga perlombaan yang diikuti pelajar tingkat SMA se-Yogyakarta. Pada peringatan milad kali ini, ABBSKP juga mengadakan kirab budaya bersamaan momen peringatan Hari Jadi Ke-270 DIY tahun 2025.
Acara talkshow ini menghadirkan pemateri yang banyak penggemar di kalangan anak muda. Ada Kak Bara Mubarok dan Kak Abdurrafi yang akan memberikan kesempatan bagi peserta untuk lebih memahami potensi, kekuatan, dan arah dalam kehidupan masing-masing. Sebagai penutup acara, ada penampilan Forte Pelajar Yogyakarta dan penyerahan hadiah kepada para pemenang kompetisi Abu Bakar Basketball Competition yang telah digelar beberapa waktu yang lalu.
Dalam sambutannya, Muhammad Azzam selaku Ketua Panitia sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan acara ini. Tentunya, di balik kesuksesan juga terdapat kekurangan dan kekhilafan yang harus dimaafkan. Dia pun mengajak peserta untuk mengikuti dengan sebaik mungkin agar dapat memotivasi kita untuk melangkah lebih jauh dalam perjalanan menuju penemuan jati diri.
Kepala Sekolah juga sangat mengapresiasi kepada seluruh panitia yang telah berjuang menyelenggarakan acara besar ini. Beliau pun menegaskan kembali kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian milad sekolah. Karenanya, kehadiran bapak ibu tamu undangan merupakan dukungan berharga kepada anak-anak kami yang telah berupaya mengadakan kegiatan ini.
“Ini adalah kegiatan puncak dari serangkaian banyak kegiatan milad sekolah kami. Terima kasih atas kehadiran bapak ibu tamu undangan yang telah menyempatkan hadir untuk membersamai kegiatan kami dan mensupport anak-anak kami dalam kegiatan ini,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Balai Pendidikan Menengah Kulon Progo, bapak Heru Santoso, S.Pd., M.Eng. menyampaikan ucapan selamat milad ke-8 kepada SMAIT ABBSKP saat ini. Beliau begitu mengapresiasi sekolah tersebut karena telah banyak menorehkan prestasi baik level lokal maupun nasional. Apalagi di tahun 2024 yang lalu, ada 19 alumninya yang lolos diterima di kampus UGM Yogyakarta.
“SMAIT Abu Bakar ini merupakan salah satu sekolah yang kami banggakan di Kulon Progo. Menjadi kebanggaan karena asal siswanya tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi sudah merambah ke level nasional. Prestasi-prestasi banyak nampak ditorehkan dan banyak pula lulusan sekolah ini yang masuk di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Semoga ke depannya semakin meningkat lagi alumninya banyak diterima di perguruan tinggi favorit mereka,” ungkapnya.
Pada prinsipnya, jati diri adalah apa yang sudah ada dalam diri kita masing-masing. Kak Abdur menekankan bahwa menemukan jati diri dapat dimulai dari apa yang kita bisa dan sukai. Sedangkan Kak Bara menambahkan pentingnya untuk mendengar dan menerima masukan dan kritikan orang lain sebelum jati diri itu ditemukan.
“Sebelum menentukan minat bakat yang potensial pada diri, kita harus mau menerima masukan orang lain. Boleh jadi itu dari teman dekat kita atau orang tua. Apabila kita tidak dapat mendengarkan itu semua, sampai kapanpun kita akan kesulitan menemukan potensi diri kita,” imbuhnya.
Dengan mengenali target dan tujuan kita, jalan kita mengenali jati diri akan lebih mudah. Kak Bara menegaskan dengan terus belajar, apa yang kita jalani akan mengantarkan lebih dekat dengan goal kita. Sebab, bila takut gagal sejak di awal itu sama saja dengan tidak berani mencoba. Dan pasti tidak akan siap mengalami kegagalan. Mustahil pasti akan mencapai kesuksesan.
Mengawali untuk mencoba dan gagal dinilai lebih baik daripada tidak mencoba sama sekali. Kak Abdur pun meyakinkan apabila kegagalan itu hal yang pasti. Tanpa mencoba, kita akan kesulitan menemukan jati diri kita. Dengan terus mencoba, kita akan menemukan kata syukur pada akhirnya.
“Jati diri itu bukan harus dicari tetapi harus digali. Soal gagal itu pasti. Cobalah terus tanpa berhenti. Ketika sudah mencoba, pasti ke depannya akan kita syukuri,” tutupnya. (fth)
