Seperti tahun sebelumnya, SMAIT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo kembali memperingati miladnya ke-7. Kegiatan bertajuk Arvolution 2024 berbentuk talkshow ini diselenggarakan di Gedung Performance Hall, Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta pada Sabtu (24/2) pagi. Kegiatan ini merupakan puncak dari serangkaian peringatan milad dari awal Februari yang lalu. Tampak hadir tamu undangan dari banyak kalangan. Mulai dari guru karyawan hingga perwakilan dari Baldikmen Kulon Progo, perwakilan dari Konsorsium Yayasan Mulia, hingga tamu undangan dari kalangan pelajar SMA se-Yogyakarta.
Mengawali kegiatan ini, banyak lomba terselenggara baik internal maupun eksternal. Ada lomba yang diikuti kalangan internal santri dilaksanakan di lingkungan sekolah. Mulai dari jalan sehat, liga futsal, hingga lomba renang. Selain itu, ada juga lomba yang diikuti peserta dari luar kabupaten kota sebagai pesertanya. Untuk kali pertama, lomba futsal diikuti peserta dari kalangan siswa SMP di wilayah Yogyakarta. Sementara untuk turnamen basket seperti tahun sebelumnya juga melibatkan banyak SMA ternama di wilayah Yogyakarta.
Para peserta cukup antusias mengikuti jalannya acara. Khususnya peserta dari kalangan siswa yang ingin bertemu dengan idola mereka yang cukup viral di media sosial. Mereka tampak senang dengan berdiskusi, bersuka ria, sambil merefleksikan diri dan diwarnai dengan berbagi door prize menarik dari panitia. Kegiatan pun berakhir dengan penampilan musik akustik dan sesi foto bersama.
Dalam memberikan sambutan, Kepala Sekolah begitu semangat memberikan apresiasi kepada jeri payah panitia yang luar biasa. Semua pihak yang mendukung kegiatan tersebut juga tak dilupakan. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa usaha tidak mengkhianati hasil.
“Terima kasih kepada segenap panitia yang telah merencanakan sedemikian rupa untuk menyelenggarakan kegiatan semeriah ini. Menjadi bukti bahwa ini adalah merupakan pengamalan persangkaan baik sebagai hamba Allah. Kami meyakini semua terkait suksesnya kegiatan ini tak lepas dari ridho Allah atas persangkaan baik kita. Pelajaran berharga yang dapat diambil adalah pentingnya berpikir positif harus menancap dalam diri kita,” ungkapnya.
Hadir sebagai pemateri, dua sosok pemuda yang kini menjadi idola para kawula muda. Mereka adalah Saddam Permana dan Danang Giri Sadewa. Keduanya sama-sama content creator yang sedang populer saat ini. Motivasi, diskusi, dan sharing dengan peserta cukup menarik sesekali diwarnai riuh canda dan tawa.
Pemuda yang akrab disapa kak Danang tersebut mengawali sesi talkshow tersebut dengan cerita awal karirnya. Sebagai konten kreator Ia mengaku lebih berpengaruh terhadap masyarakat dunia maya. Semua itu karena follower yang cukup cepat merespon dengan apa yang disajikan di halamannya. Meskipun berat di awal, tetapi proses itu akhirnya berbuah hasil.
“Titik terberat bagi saya adalah memulai. Jika tidak memulai kita tidak tahu apakah akan sukses atau gagal. Yang jelas kemenangan terbesar adalah mengalahkan diri sendiri. Tapi, percaya atau tidak bahwa apa yang disampaikan seorang content creator itu lebih dipercaya daripada penyampaian seorang profesor. Inilah kelebihannya. Sebab, dengan jumlah follower yang banyak akan lebih cepat dalam merespon isu tertentu,” ungkapnya.
Semua itu butuh proses. Tidak kemudian terjadi tiba-tiba. Padahal kita ini hidup di dunia yang penuh dengan segala hal yang tidak instan. Teruslah berproses berawal dari langkah kecil yang akan membawa perubahan ke depannya. Dengan peran dan posisi apapun yang berjalan saat ini tentu akan memberikan pengaruh besar bagi Indonesia ke depannya. Sehingga, jangan pernah remehkan proses kecil yang terus berjalan.
“Bagi saya semua yang terjadi secara konstan tidak akan lebih baik. Karenanya, sedikit akan lebih baik daripada berharap seketika menjadi baik, Jangan pernah takut mencoba untuk berproses. Dan selalu setia menjalani proses itu terus,” imbuhnya.
Sementara kak Saddam, sebagai pemateri kedua membeberkan tips menghadapi tantangan. Berkenaan dengan tantangan, seringkali orang suka menunda sesuatu. Karena banyaknya tantangan ke depan, yang perlu dihindari adalah menunda diri untuk menghadapi tantangan. Hal yang mengkhawatirkan adalah ketika tantangan itu semakin banyak dan tidak ada yang berhasil terlewati.
“Ketika berbicara tantangan, satu hal yang perlu digarisbawahi adalah agar tidak suka menunda. Tidak menyegerakan apa yang harus disegerakan akan berdampak pada mental yang tidak sehat. Ibaratnya, menunda perkara baik satu akan menunda hal-hal baik lain yang akan datang kemudian,” tutupnya. (fth)