Sebagai puncak peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2023, SMAIT ABBSKP menyelenggarakan upacara bendera pada Senin (23/10) pagi. Upacara ini juga dalam rangka menutup rangkaian kegiatan yang telah berlangsung satu pekan terakhir. Upacara ini diikuti oleh seluruh santri, guru, dan musyrif pembina asrama.
Lomba-lomba bernuansa kesantrian dan ketangkasan telah mewarnai rangkaian peringatan hari santri kali ini. Di antaranya ada lomba pidato, lomba nasyid, hingga turnamen sepak bola bersarung. Sehingga, upacara ini menjadi penutup sekaligus momentum yang menumbuhkan rasa cinta dan apresiasi terhadap perjuangan kaum santri. Di sisi lain, juga mengenang jasa para pahlawan dari kalangan unsur santri dan kyai.
Hadir sebagai pembina upacara, Kepala Sekolah menyampaikan amanat dan pesan mendalam untuk seluruh peserta. Terutama pesan terhadap para santri untuk selalu semangat mengilhami semangat perjuangan santri dan kyai di masa awal mempertahankan kemerdekaan RI.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa hari santri identik dengan resolusi jihad yang diserukan oleh KH. Hasyim Asy’ari kala itu. Dengan adanya resolusi tersebut, semangat santri berkobar untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan dari ancaman penjajah yang berusaha menguasai kembali negeri ini,” ungkap Ust. Salim, selaku pembina upacara.
Memperingati hari santri kali ini mengangkat tema “Jihad Santri Jayakan Negeri”. Karena negara sudah merdeka, tentu hal yang perlu kita teladani adalah nilai-nilai perjuangan jihad santri yang telah dicontohkan dalam mempertahankan kemerdekaan RI saat itu.
Pesan lain yang disampaikan Kepala Sekolah ialah berkenaan dengan upaya memaknai jihad santri. Tentu saja ini menjadi motivasi penting bagi seluruh peserta upacara, terutama para santri yang tengah berjuang di jalan pencarian ilmu.
“Jihad kalian sekarang adalah mengerahkan segala daya upaya untuk menggapai cita-cita. Santri adalah mereka yang mau memperjuangkan diri dan negerinya. Termasuk di dalamnya adalah jihad menahan nafsu. Menahan diri dari kesenangan dunia sesaat. Sehingga, menjadi santri akan penuh perjuangan. Jauh dari orang tua, jauh dari kemewahan, hingga jauh dari teman-teman sebelumnya,” imbuhnya.
Semoga dengan hari santri ini, kita semua tidak pernah melupakan sejarah panjang para ulama dan santri dalam upaya mempertahankan kemerdekaan negeri tercinta. Tugas santri saat ini ialah harus berjuang untuk mengisi kemerdekaan dan bersiap menjadi pemimpin masa depan kelak dengan tujuan membangun negeri ini menjadi negeri yang makmur sejahtera untuk rakyatnya. (fth)