You are currently viewing Workshop Penyusunan Perangkat Pembelajaran: Wujud Kehadiran Sekolah Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru

Workshop Penyusunan Perangkat Pembelajaran: Wujud Kehadiran Sekolah Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru

Mengawali pekan pertama bulan Oktober, ABBSKP adakan kegiatan workshop penyusunan perangkat pembelajaran pada Selasa (4/10) pagi. Workshop ini diadakan dalam rangka mengembangkan dan menyempurnakan materi ajar guru sebelum disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini bersifat wajib bagi semua guru dari berbagai rumpun mata pelajaran.

Sebagai targetnya, mereka harus menyetorkan hasil penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan desain perangkat pembelajaran yang telah disepakati pada workshop sebelumnya. Setiap guru akan membuatnya, untuk kemudian disupervisi di pekan selanjutnya. Karena pentingnya kegiatan ini, guru diharapkan mampu menghasilkan produk yang diharapkan sekaligus mengaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas nantinya.

Kepala Sekolah membuka kegiatan ini dengan sambutan yang sarat motivasi. Menurutnya, guru selain menjadi pendidik juga merupakan da’i. Dalam bahasa Arab, da’i berarti seorang yang mengajak. Ini seperti kondisi Rasulullah Saw. yang dulu menjadi satu-satunya da’i yang mengajak masyarakat kala itu mengikuti ajaran Islam. Karena selain mengajak, peran da’i juga mendidik. Di sinilah butuh peran serta kepekaan guru untuk meneladani posisi peran penting Rasulullah Saw. seperti diungkap dalam catatan panjang sejarah lahirnya Islam.

“Di sekolah ini, kita semuanya adalah da’i. Apapun profesi dan posisi kita, semuanya merupakan da’i yang mengajak kepada kebaikan. Kita mewarisi hal terbaik yang ditinggalkan Rasulullah Saw. Karena, selain beliau da’i juga menjadi pengajar secara tidak langsung kepada umat saat itu. Sementara itu, kita adalah da’i yang mengajar umat saat ini yang diwakili siswa yang kita hadapi tiap hari di kelas,” ungkapnya.

Saat menemukan kasus yang dilakukan siswa, bukan tidak mungkin guru seharusnya diam. Di sana, butuh peran baik dalam bentuk kepekaan untuk membina minimal berbentuk teguran. Sehingga, kepekaan yang dibutuhkan di sini merupakan bentuk tanggung jawab guru selain mengajar di kelas. Karenanya, selain mengajar materi di dalam kelas guru berperan penting membentuk karakter keshalihan anak di luar kelas.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sekolah hadir dalam upaya pengembangan kompetensi setiap guru menurut kebutuhan secara berkala. Diharapkan dengan kegiatan workshop ini, setiap guru mampu merumuskan materi yang rumit dalam sebuah rencana pembelajaran yang mudah. Dalam arti lain mudah untuk diterima dan dipahami siswa. Selain itu, metode pembelajaran yang menyenangkan juga materi disampaikan berupa sesuatu yang tidak membosankan. Karenanya, kegiatan workshop ini sangat bermanfaat dan menjadi bekal setiap guru sebelum dilakukan supervisi pada pekan berikutnya. (fth)