Melanjutkan event sebelumnya, SMA IT ABBKP kembali menyelenggarakan University Batch 2 pada Kamis (18/3) siang. Event ini diadakan bekerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang dan STIS Al-Wafa Bogor. Kali ini, kegiatan ini mengajak peserta untuk mengenal kiat-kiat menyiapkan diri sebelum menentukan kampus pilihan. Seperti biasa, para peserta merupakan siswa aktif SMA IT ABBKP dan Wali siswa.
Dalam membuka event ini, Kepala Sekolah menegaskan pentingnya kegiatan ini diikuti secara berkelanjutan. Sebab, di dalamnya akan diperoleh berbagai macam informasi dan wawasan seputar universitas. Hal tersebut tentu akan sangat membantu anak-anak dalam menentukan pilihat kampus terbaik di kemudian hari.
“Kegiatan ini akan memberikan informasi dan wawasan tentang universitas. Apa saja yang terkait universitas tersebut terkait jurusan yang ada di dalamnya. Ini akan menjadi bahan pertimbangan kepada anak-anak sekalian untuk menentukan pilihan pendidikan ke depannya. Sekaligus ini akan menjadi sebuah kesempatan untuk mengetahui lebih jauh informasi penting tentang universitas, demi menata masa depan kalian nanti,” sambut Ust. Salim.
“Kegiatan ini akan memberikan informasi dan wawasan tentang universitas. Apa saja yang terkait universitas tersebut terkait jurusan yang ada di dalamnya. Ini akan menjadi bahan pertimbangan kepada anak-anak sekalian untuk menentukan pilihan pendidikan ke depannya. Sekaligus ini akan menjadi sebuah kesempatan untuk mengetahui lebih jauh informasi penting tentang universitas, demi menata masa depan kalian nanti”
Ust. Salim, S.Ag.
Pada materi pertama, para peserta diajak menyimak pemaparan profil STIS Al-Wafa, Bogor. Kampus ini berbasis Islamic boarding yang tentu sangat mendukung terhadap pengembangan minat syariah. Dua program studi di sekolah tinggi ini memiliki spesialisasi bidang ekonomi syariah dan hukum ekonomi syariah. Kedua prodi tersebut, sangat erat berkaitan dengan tujuan awal pendirian lembaga ini.
“Di dalam kampus ini memiliki dua prodi; S1 Ekonomi Syariah dan S1 Hukum Ekonomi Syariah. Harapannya akan mencetak pribadi yang sholeh dan muslim terbesar di dunia, kita tidak hanya menjadi penonton di tumbuh kembangnya ekonomi di masa depan. Kita harus menjadi pemain yang sebenarnya sebagaimana dicontohkan oleh para sahabat Nabi Saw.,” ungkap Ust. Ryan, perwakilan dari STIS Al-Wafa.
Di kampus ini, para mahasiswa akan diproyeksikan untuk memperoleh keuntungan secara finansial. Di samping itu, diharapkan lulusan kampus ini dapat menebar ilmunya dalam berbagai profesi apapun. Pada intinya, mahasiswa yang lulus dari kampus ini diharapkan menjadi pribadi yang mampu memberikan nilai-nilai manfaat bagi masyarakat luas.
“Adapun proyeksi lulusan ke depannya, sebagaimana cita-cita lembaga ini kita ingin berupaya tidak hanya mendapatkan keuntungan secara finansial dan mampu memberikan nilai-nilai yang dapat bermanfaat. Atau dalam istilah lain, sosiopreneur. Sebenarnya, di manapun mencari ilmu harapannya dapat bermanfaat bagi sesama dalam profesi apapun. Di antaranya, bisa menjadi analisis akuntansi syariah, praktisi ekonomi syariah, akademisi dan sosiopreneur. Tentu saja, menjadi akademisi yang bisa menyalurkan ilmunya melalui tulisan atau sekadar mengajar itu semua menjadi kesempatan yang terbuka lebar,” imbuhnya.
Pada materi kedua, para peserta diajak untuk mengenal lebih jauh tentang Universitas Brawijaya, Malang. Sebagai perwakilan dari Humas UB, cukup lengkap menyampaikan profil kampus dan hal-hal lain terkait akreditasi hingga fasilitas yang ada di kampus. Setidaknya, hal ini dapat memberikan gambaran umum bagaimana untuk menentukan pilihan tempat kuliah nantinya.
“Seleksi masuk di UB, akan meliputi SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri. Untuk seleksi SNMPTN ini yang akan dijadikan acuan adalah nilai rapor. Misal anak IPA, nilai yang diinput adalah nilai IPA. Begitu pun bagi anak IPS, nilai yang diinput adalah nilai IPS. Trik dan tipsnya sebaiknya sering berhubungan dengan guru BK dan Kepala Sekolah. Karena, satu prodi di UB akan menerima satu siswa dari suatu sekolah. Ini perlu diketahui supaya dijadikan perhatian,” tutup Pak Ponda. (fth)