Sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa, SMA IT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo menggelar acara bertajuk kelas inspirasi pada Sabtu pagi (10/10). Kendati dalam masa pandemi saat ini, tidak menghalangi semangat panitia untuk menggelar kegiatan semacam ini. Acara ini berlangsung secara virtual yang diikuti seluruh siswa ABBSKP dari berbagai penjuru daerah di Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah berharap acara ini dapat menjadi motivasi semua siswa dalam merencanakan pendidikan tinggi nantinya. Khusunya bagi mereka yang kini duduk di kelas 12.
“Acara ini akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam menyiapkan studi lanjut perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri. Utamanya bagi kelas 12 yang tidak lama lagi akan masuk ke perguruan tinggi,” terang Ustadz Salim, selaku Kepala Sekolah.
Sebagai pembicara adalah Muhammad Ardiya Rofiq Al Ghozali (selanjutnya ditulis Al Ghozali) yang merupakan penerima Awardee LPDP di University of Southampton, London. Dalam acara ini, pembicara berbagi kiat-kiat dan pengalaman inspiratifnya kepada para peserta. Di antaranya, tentang perjalanan karier perjalanan belajarnya hingga lulus beasiswa LPDP ke Inggris.
Dalam penyampaiannya, Al Ghozali meyakinkan kepada seluruh peserta bahwa semua manusia memiliki anugerah berupa potensi dari Allah. Hal inilah yang harus digunakan untuk menebar manfaat dan pengalaman positif kepada orang lain.
“Kita semua diberikan potensi oleh Allah yang bisa digunakan untuk menebar manfaat kepada orang lain. Selain itu, kita juga merupakan Khalifah Allah, yang seharusnya mampu memberikan pengaruh positif seluas-luasnya,” ungkap Al Ghozali.
Pengalaman yang cukup berkesan dalam hidup seorang Al Ghozali adalah kala berhasil meraih Awardee LPDP ke Inggris. Capaian ini tidak mudah begitu saja didapatkannya. Bahkan, dalam kisahnya harus rela mengalami 6 kali gagal setelah mendaftar beberapa beasiswa lainnya. Namun, karena semangat dan rasa optimisme yang tinggi cita-cita dan impiannya pun berhasil diraih.
“Sejak tahun 2017 yang lalu, saya pernah daftar 6 beasiswa dan gagal. Dan ketika saya sharing dengan teman, malah ada yang pernah mengalami 20 kali gagal. Inilah salah satu hal yang membuat saya tetap stay strong. Bagaimanapun, kita harus siap dengan kegagalan. Dari kegagalan itu, kita akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada. Ketika bertemu tantangan apa saja, kita pun menjadi lebih percaya diri untuk menghadapinya,” tambahnya.
Secara umum, acara ini terbilang sukses. Kendati sempat terjadi kendala di awal, acara dapat berjalan sesuai rencana. “Setidaknya bisa menjadi manfaat secara umum kepada seluruh siswa yang telah mengikutinya. Pengalaman dan informasi yang didapatkan semoga bermanfaat,” pungkas Ustadz Ikhwan, selaku Ketua Panitia. (fth)