You are currently viewing Penutupan MPLS 40 Hari: Kesan Mendalam dan Semangat Baru Bagi Santri

Penutupan MPLS 40 Hari: Kesan Mendalam dan Semangat Baru Bagi Santri

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAIT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo (ABBSKP) dengan rangkaian kegiatan yang berorientasi pada pembentukan karakter, kedisiplinan, dan pembiasaan ibadah. Program MPLS tidak hanya sekadar mengenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting yang akan menjadi bekal santri dalam menjalani kehidupan berasrama. Salah satu fokus utama MPLS adalah membiasakan santri melaksanakan shalat berjamaah lima waktu sebagai pondasi utama pendidikan di SMAIT ABBSKP.

Shalat berjamaah menjadi pilar penting dalam kehidupan santri, karena melalui shalat santri dilatih disiplin, kebersamaan, dan kepatuhan kepada Allah. Dengan berjamaah, santri tidak hanya menunaikan kewajiban ibadah, tetapi juga merasakan ikatan ukhuwah yang kuat antar sesama. Kebiasaan shalat berjamaah lima waktu yang ditanamkan sejak MPLS diharapkan dapat menjadi budaya positif yang terus terbawa hingga mereka menyelesaikan pendidikan.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya MPLS yang berlangsung khidmat dan penuh semangat. Beliau menekankan bahwa shalat berjamaah adalah sarana membentuk generasi beriman, disiplin, dan berkarakter. Selain itu, beliau pun memberikan apresiasi, seraya mengingatkan bahwa keberhasilan pendidikan bukan hanya pada aspek akademik, melainkan juga pada pembentukan akhlak dan kebiasaan ibadah yang konsisten.

Salah satu motivasi utama dalam program ini adalah sabda Rasulullah Saw. bahwa:

“Barangsiapa shalat berjamaah selama 40 hari, dan tidak tertinggal takbir pertama bersama imam, maka dituliskan baginya dua kebebasan: kebebasan dari neraka dan kebebasan dari sifat munafik.” (HR. Tirmidzi).

Hadis ini menjadi penguat semangat santri untuk menjaga keistiqamahan shalat berjamaah, terutama dalam 40 hari pertama MPLS, sebagai titik awal pembiasaan yang mendalam dan bermakna.

Para santri mengungkapkan kesan mendalam setelah mengikuti MPLS 40 hari. Mereka merasa terbantu dalam membangun kedisiplinan dan lebih bersemangat menunaikan shalat berjamaah. Banyak di antara mereka yang menyatakan bahwa kebiasaan ini membuat hati lebih tenang dan suasana persaudaraan semakin erat. Harapannya, tradisi shalat berjamaah lima waktu yang dibiasakan sejak awal ini akan terus terjaga, menjadi bekal berharga dalam menapaki kehidupan di sekolah, asrama, hingga kelak di masyarakat. (fth)