Memperingati Milad yang ke-4, SMA IT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo (ABBSKP) menyelenggarakan acara talkshow virtual. Event tahunan ini diselenggarakan oleh OSIS ABBSKP pada Sabtu, (27/2) kemaren. Adapun tema yang diusung kali ini adalah “Pemuda Bersinergi Untuk Mengembangkan Potensi di Masa Pandemi”. Tentunya, ini sangat relevan bagi para siswa dalam konteks era pandemi saat ini.
Banyak kesan yang dirasakan oleh siswa selama mengikuti event ini. Hampir semuanya menanggapi positif terhadap sekolah. Satu di antaranya, mengungkapkan rasa nyaman selama di sekolah. Berbagai kegiatan dan fasilitas menjadi salah satu faktornya.
“Selama dua tahun di sekolah ini, banyak sekali hal yang mendorong untuk perubahan diri saya. Teman-teman yang begitu ramah dan saling menghargai. Apresiasi dari ustadz dan ustadzah pun tidak ketinggalan untuk segala kegiatan positif yang dilakukan siswa. Inilah sekian faktor yang membuat diri saya terasa nyaman di sekolah,” ungkap Ariq, selaku Ketua OSIS.
“Selama dua tahun di sekolah ini, banyak sekali hal yang mendorong untuk perubahan diri saya. Teman-teman yang begitu ramah dan saling menghargai. Apresiasi dari ustadz dan ustadzah pun tidak ketinggalan untuk segala kegiatan positif yang dilakukan siswa. Inilah sekian faktor yang membuat diri saya terasa nyaman di sekolah,”
Ariq Bintara Putra
Selama empat tahun sekolah berdiri, ada kesan dan mimpi yang tersembunyi di antara siswa. Dari sekian harapan yang diungkapkan mereka, terselip doa yang menjulang tinggi untuk sekolah. Semua untuk kebaikan saat ini, esok hari dan selamanya.
“Sekolah ini boleh dibilang masih muda. Meskipun tidak tergolong baru, sekolah ini sudah meluluskan satu alumni. Tentunya, harapan ke depannya sekolah ini bisa menjadi sekolah teladan dan menjadi sekolah swasta terbaik di tingkat DIY,” ujar Zulfan.
Harapan itu selalu beriringan bersama putaran waktu yang terus berlanjut. Semua siswa ingin menjadi yang terbaik untuk diri sendiri dan keluarga. Kebanggaan mereka sebagai siswa di ABBSKP harus sebanding dengan upaya mereka bekerja keras meraih mimpi-mimpi. Segala potensi yang ada harus berdaya guna secara optimal sejalan dengan harapan dan cinta orang tua. Di balik itu semua, ada peran dan doa dari setiap guru yang penuh cinta.
Pandemi hingga kini belum juga berakhir. Tidak tentu tanda-tandanya akan berakhir. Tetapi, sebagai siswa harus menuntut diri sendiri untuk selalu mengembangkan diri sesuai potensi. Tak lain, itu semua demi kemanfaatan diri lebih luas untuk orang lain.
“Walaupun di masa pandemi, kita sebagai pemuda tidak boleh berhenti untuk bermimpi. Dengan event ini, sebenarnya kita diingatkan untuk mengembangkan potensi diri supaya berguna untuk bangsa. Karena, setiap diri kita memiliki potensi masing-masing untuk dikembangkan,” ujar Faras.
Mimpi-mimpi itu akan tetap berlanjut. Pandemi bukan alasan untuk berdiam diri meratapi nasib. Optimisme dalam harapan, berkembang dalam potensi diri adalah sikap terbaik dalam menjawab setiap tantangan di masa pandemi. Buktinya, cita-cita untuk menjadi dokter, lulus di PTN favorit, hafalan al-Qur’an bertambah dan berguna bagi bangsa akan selalu terngiang di telinga tiap siswa. Bukan tak mungkin setiap usaha dan harapan itu harus didukung dan mendapat apresiasi positif menurut porsinya.
“Selama sekolah di Abu Bakar, syukur Alhamdulillah saya dapat mengembangkan potensi baik akademik maupun keagamaan. Ini setidaknya akan menjadi bekal nanti baik untuk kehidupan dunia dan akhirat. Baik ustadz dan ustadzah, tidak ketinggalan teman-teman semua sangat berperan untuk perkembangan diri saya selama ini. Semoga itu semua dapat menunjang perjalanan karir pendidikan saya ke depannya,” tutup Afnan. (fth)