You are currently viewing Menuju Pembelajaran Berkualitas, SMAIT ABBSKP Gelar Workshop Penyusunan Instrumen Asesmen Pembelajaran Mendalam

Menuju Pembelajaran Berkualitas, SMAIT ABBSKP Gelar Workshop Penyusunan Instrumen Asesmen Pembelajaran Mendalam

Pasca pelaksanaan workshop Implemetasi pembelajaran Mendalam, SMAIT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo kembali menyelenggarakan workshop lanjutan, yaitu Penyusunan Instrumen Asesmen Pembelajaran Mendalam pada Sabtu (11/10). Tema kegiatan ini workshop kali ini adalah “Melalui kegiatan workshop, Guru dapat menyusun instrumen asesmen yang autentik dan holistik”. Kegiatan ini dihadiri oleh pengawas pembina Drs. Sudarmadi, M. Pd, Si, Pemateri oleh Ibu Dr. Reni Herawati, S.Pd, M.Pd, B.I dan seluruh guru di SMAIT ABBSKP. Pembawa acara pada kegiatan ini adalah ustazah Ratih (guru geografi SMAIT ABBSKP). Kegiatan workshop ini merupakan rangkaian kegiatan komunitas belajar yang ada di sekolah.

Workshop yang diselenggarakan sekolah bertujuan untuk mempersiapkan guru dalam melakukan asesmen pembelajaran mendalam. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan dan sambutan oleh Drs Sudarmadi, M.Pd, S.I selaku pengawas pembina sekolah. Beliau menyambut baik kegiatan workshop ini terutama dalam menjawab tantangan pendidikan dengan pendekatan pembelajaran mendalam. Adanya kegiatan workshop memberikan wadah guru untuk dapat terus berkembang dan berbagi pemikiran sehingga guru dapat melakukan perbaikan proses pembelajaran. Pada kesempatan kali ini pengawas pembina juga berpesan kepada narasumber untuk dapat memberikan materi secara penuh, karena narasumber memiliki kemampuan yang sangat mumpuni dan bagian dari pemateri pusat. Harapannya informasi yang diberikan dapat disampaikan secara menyeluruh.

Asesmen dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, hal ini menjadi pembuka workshop yang disampaikan oleh Dr. Reni Herawati. Pembelajaran dan asesmen harus saling berkaitan satu sama lain agar ketercapaian pembelajaran dapat dianalisis dengan tepat. Selain itu, evaluasi yang baik harus sesuai dengan apa yang telah diajarkan di kelas. Hal ini lah yang dimaksud pembelajaran dan asesmen tidak dapat dipisahkan. Jika melihat ketentuan yang ada, seharusnya penyusunan rancangan pembelajaran sekaligus dengan evaluasi pembelajaran, tidak dapat dipisahkan atau dibalik. Langkah ini yang perlu diperbaiki oleh semua guru.

Pada awal penjelasan, pemateri menyampaikan jenis-jenis asesmen terlebih dahulu. Asesmen tersebut adalah asesmen formatif dan sumatif. Asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen formatif dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai murid yang mengalami hambatan atau kesulitan belajar dan perkembangan belajar murid. Informasi tersebut digunakan sebagai umpan balik bagi murid untuk mengembangkan kemampuan dalam memonitor proses dan kemajuan belajar sebagai bagian dari keterampilan belajar sepanjang hayat. Sementara itu, bagi pendidik hasil asesmen digunakan untuk merefleksikan dan meningkatkan efektivitas pembelajaran. Asesmen formatif dapat berupa asesmen pada awal dan saat pembelajaran untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan murid untuk memperbaiki proses belajar. Asesmen sumatif bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar murid sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan. Asesmen sumatif digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen pembelajaran diharapkan dapat memberikan informasi faktual atas pencapaian perkembangan atau hasil belajar murid. Bentuk asesmen meliputi asesmen formatif dan sumatif.

Setelah secara jelas menyampaikan mengenai jenis asesmen, pemateri menjelaskan bagaimana kriteria soal dapat dikategorikan sebagai soal HOTS. Soal HOTS saat ini menjadi acuan untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis murid. Beberapa ciri-ciri soal HOTS yang disampaikan pembicara diantaranya terdapat stimulus yang bermakna, tahapan pembelajarannya adalah menganalisis, ada keterbaharuan stimulus, dan jawaban tersirat dalam stimulus. Untuk dapat menentukan tingkatan pembelajaran dapat menggunakan taksonomi bloom maupun taksonomi solo. Tidak cukup sampai disini, pembicara juga memberikan contoh-contoh konkret soal HOTS pada mata pelajaran matematika, biologi, dan  geografi. Guru diminta menganalisis apakah soal tersebut termasuk dalam ketegori HOTS.

Selama workshop berlangsung, peserta antusias dengan materi yang disampaikan. Pada sesi tanya jawab, banyak guru mengajukan pertanyaan kepada Dr. Reni Herawati. Ustaz Arief Kurniatama, M.Pd menanyakan mengenai kriteria sekolah yang dapat mengikuti ujian PISA. “Peserta Asesmen PISA dipilih berdasarkan sampel sekolah lama dan baru, sekolah negeri dan swasta, ada potensi suatu saat mungkin SMAIT ABBSKP menjadi salah satu sampel sekolah yang mengikuti PISA” jelas Dr. Reni Herawati. Pertanyaan berikutnya dari Ustazah Aprina Dwi Hapsari, S.Pd, tentang cara menentukan stimulus yang baik dalam penyusunan soal HOTS, mengingat dalam pembelajaran sosiologi ada materi konflik sosial. Dr Reni Herawati menjawab dengan penjelasan jika stimulus yang disajikan menggunakan gambar-gambar yang kurang nyaman, namun berkaitan dengan materi maka diperbolehkan. Misalnya saja gambar pelajar tawuran, konflik antar suku.

Selama workshop berlangsung, guru antusias menyimak materi yang disampaikan. Pembicara menyampaikan bahwa peserta workshop aktif dan fokus dalam kegiatan. Pertanyaan – pertanyaan yang disampaikan oleh Dr. Reni dijawab baik oleh peserta workshop. Pada akhir sesi acara pembicara menyampaikan pesan bahwa worskhop penyusunan instrumen asesmen dengan pendekatan pembelajaran mendalam diharapkan dapat menjadi sarana atau bekal guru dalam mengembangkan instrumen asesmen untuk kegiatan ulangan harian, asesmen akhir semester maupun jenis kegiatan asesmen lainnya. Kegiatan tidak hanya berakhir hari ini namun juga terus berlanjut untuk perbaikan kegiatan asesmen berikutnya. Asesmen yang baik dapat meningkatkan kompetensi murid dalam pemecahan masalah dimasa depan.

Penulis : Rista Wahyu Mahanani