Mengakhiri kegiatan akhir semester gasal ini, siswa yang juga santri ABBSKP menutupnya dengan kegiatan bernuansa dakwah. Untuk kali pertama, Kuliah Kerja Dakwah (KKD) diselenggarakan di Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo mulai tanggal 20-22 Desember 2022. Kegiatan berbasis pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melatih kepedulian sosial santri terhadap lingkungan sekitarnya.
Tahun ini, peserta KKD berjumlah 81 santri kelas 12 yang akan diterjunkan di wilayah padukuhan plengan dan padukuhan dlingseng, Banjaroya. Selama kegiatan nantinya, mereka adakan melakukan praktik lapangan seperti mengajar, membantu gotong royong bersama, menghidupkan kegiatan keagamaan di masjid dan musholla, serta kegiatan berbentuk bakti sosial di tengah masyarakat. Diharapkan dari serangkaian kegiatan tersebut, para santri dapat menumbuhkan jiwa sosial kemasyarakatan di mana mereka ditugaskan.
Terlepas dari kekurangan yang ada, banyak kesan menarik selama kegiatan berlangsung. Bukan saja dari persoalan yang muncul di lapangan. Kesungguhan melaksanakan tanggung jawab juga menjadi satu pedoman bagaimana mereka dapat menyelesaikan tugas. Tentang cara hidup sederhana, berdampingan dengan masyarakat sekitar yang majemuk, hingga cara menyelesaikan konflik internal dalam kelompok. Tentunya memunculkan banyak sudut pandang yang menarik untuk dibagikan.
Ada yang memiliki kesan mengenai betapa serunya kegiatan ini. Meskipun ini menjadi yang pertama, tampak mereka menikmati dengan berupaya menyelesaikan tanggung jawab masing-masing. Namun, sesekali menjadi tidak seru ketika banyak jeda kegiatan yang menimbulkan kurang aktif di masyarakat.
“Kegiatan ini seru dan asyik. Hanya saja ada satu sesi di mana kurang kegiatan, menyebabkan saya dan teman-teman berdiam saja. Semoga ke depannya, kegiatan seperti ini diperbanyak dalam kegiatan bersama masyarakat sekitarnya,” ungkap Damar Abhyasa.
Selain menjadi pengalaman baru, kegiatan KKD juga disebut bisa menambah pengalaman dalam berinteraksi dengan masyarakat. Dan ini menjadi satu ilmu yang penting dan bermanfaat untuk ke depan nantinya.
“Dari sini saya belajar tentang pengalaman yang baru sekaligus menambah pengalaman interaksi bersama masyarakat. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi saya dan teman-teman,” imbuh Akhdan Jadid.
Di sisi lain, kegiatan ini juga memupuk rasa persahabatan di antara sesama peserta. Dari yang sebelumnya kurang kenal, menjadi lebih dekat satu sama lainnya. Jika dulunya hanya kenal teman sekamar, melalui kegiatan ini menjadikan perkenalan karakter satu dengan lainnya lebih akrab.
“Syukur Alhamdulillah saya menjadi lebih mengenal kawan walau bukan teman sekamar sebelumnya. Dan pelajaran penting lainnya yang saya dapatkan adalah tentang cara efektif dan ideal menjadi seorang pemimpin,” ungkap Levin.
Satu hal yang tidak boleh diabaikan ialah pentingnya mengamalkan ilmu yang selama ini sudah diperoleh di sekolah. Ini menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi sebagian peserta. Ibarat mereka seorang alim, banyak masyarakat membutuhkan ilmu yang mereka miliki. Selain itu, berbagai ilmu yang diperoleh selama ini di sekolah juga dapat dipraktikkan selama kegiatan ini.
“Sebab, dengan ilmu yang telah kami miliki tersebut akhirnya dapat mengaplikasikannya ke masyarakat. Dengan membaur secara langsung bersama mereka, saya menjadi tergugah untuk merasa lebih bersyukur atas nikmat Allah Swt. yang saya miliiki,” tutup Adam. (fth)