Dalam rangka memantau jalannya proses pembelajaran di kelas, sekolah melakukan supervisi kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini mencakup telaah dokumen, pelaksanaan KBM, dan evaluasi bersama hasil kegiatan supervisi yang dilaksanakan pada pekan terakhir September hingga pekan kedua Oktober 2024. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam lingkup perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang bermakna dan berkualitas.
Di tahun kedua pelaksanaan penerapan pembelajaran dengan kurikulum merdeka, supervisi merupakan bagian proses yang penting dilakukan. Selain aspek administratif pembelajaran, sasaran pelaksanaan supervisi kali ini adalah efektifitas pembelajaran dengan pendekatakan pembelajaran berdiferensiasi dan saintifik sesuai kurikulum merdeka. Pembelajaran berdiferensiasi dilakukan dalam rangka memberikan kenyamanan siswa dalam belajar sesuai dengan kemampuan dan profil belajarnya.
Menurut Ustzh Amaliyah, selaku Guru Biologi bahwa supervisi KBM adalah wadah yang tepat untuk melihat kesuksesan belajar di kelas. Kegiatan supervisi diakhiri dengan program tindak lanjut secara individu maupun kelompok. Guru mendapatkan pendampingan dari supervisor untuk menemukan langkah-langkah perbaikan permbelajaran.
“Supervisi saat ini bukan lagi menjadi hal yang ditakutkan guru-guru. Kegiatan ini sudah menjadi hal biasa bahkan sudah menjadi wadah untuk saling bertukar pendangan mengenai pelaksanaan KBM. Saya mendapatkan masukan mengenai hal positif selama proses KBM. Selain itu juga mendapatkan masukan mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki,” tuturnya.
Supervisi pembelajaran memberikan peluang untuk berkembangnya kompetensi guru dalam pembelajaran. Selain implementasi pembelajaran sesuai kurikulum merdeka, sekolah juga mengharapkan setiap guru belajar untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran. Dengan supervisi pembelajaran diharapkan ada aktivitas timbal balik yang didapatkan antara supervisor dan guru yang disupervisi. Sehingga, ke depannya ada peningkatan kompetensi pada guru serta terwujudnya pembelajaran yang bermakna dan pembelajaran berdiferensiasi.
Penulis: Ustzh. Rista Wahyu Mahanani, M.Pd, Gr