You are currently viewing Antusiasme Para Guru Dalam Mengikuti Workshop Model Pembelajaran dan Pengelolaan Kelas

Antusiasme Para Guru Dalam Mengikuti Workshop Model Pembelajaran dan Pengelolaan Kelas

Menjelang akhir semester ini, SMAIT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo menyelenggarakan Workshop Model Pembelajaran dan Pengelolaan Kelas pada Senin (18/11) pagi di Aula Kampus Putra. Sebanyak 27 guru mata pelajaran nasional dan diniyah turut menjadi peserta. Kegiatan workshop ini terbagi dalam sesi teori dan sesi diskusi praktik yang melibatkan seluruh peserta.

Tujuan kegiatan ini adalah memberikan bekal pada guru-guru mengenai model pembelajaran dan pengelolaan kelas. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan supervisi pembelajaran yang berlangsung pada bulan september yang lalu. Temuan-temuan selama kegiatan supervisi dikelompokkan menjadi beberapa agenda tindak lanjut. Dan workshop inilah salah satu dari program yang diagendakan tersebut.

Dalam sambutannya, Ust. Salim, S.Ag., M.Pd. selaku Kepala Sekolah berpesan supaya workshop ini dapat terselenggara dan diikuti dengan baik dan dapat memberikan kontribusi pada pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dengan kegiatan positif ini diharapkan kompetensi guru dalam menggunakan model pembelajaran semakin meningkat dan kemampuan mengelola siswa di kelas dapat maksimal.

“Workshop ini akan memberikan ilmu dan pengalaman bagi kita untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan harapan akan berkontribusi meningkatkan prestasi anak-anak kita di sekolah. Mari kita simak dengan baik. Semoga dapat memberikan inspirasi dan bermanfaat untuk kita semua sebagai peserta,” ungkapnya.

Kegiatan Workshop ini turut mengundang Ibu Endah Triningsih, S.Si, M.Pd, untuk menjadi pemateri. Beliau saat ini, merupakan guru di SMA N 1 Samigaluh dan termasuk Guru Penggerak. Materi yang disampaikan di antaranya tentang model pembelajaran dan metode pembelajaran. Model pembelajaran yang disampaikan di antaranya adalah Discovery Learning, Problem Based Learning, Project Based Learning dan Cooperativ learning. Selain itu, juga disampaikan mengenai metode yang dapat digunakan dalam untuk mendukung model pembelajaran yaitu Jigsaw, Think pair share dan Make a Match.

Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi berkelompok. Setiap kelompok menuliskan 3 hal berkaitan dengan model pembelajaran yaitu Know, Wonder dan Learn. Diskusi berjalan dengan penuh antusias, ditunjukkan dengan semangat guru dalam menulis pada kertas lembar jawab. Kegiatan diskusi diakhiri dengan presentasi dari salah satu kelompok yang membahas mengenai model Problem Based Leaning.

Menanggapi presentasi yang telah disampaikan peserta, Ibu Endah menanggapi positif bahwa permasalahan sehari-hari dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran. “Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang diawali dari permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan materi. Siswa diharapkan dapat memecahakan permasalahan tersebut,” imbuhnya.

Menutup kegiatan ini, beberapa guru diminta memberikan refleksi pasca mengikuti workshop tersebut. Salah satunya, Ust. Ilham mengungkapkan rasa senangnya dapat mengikuti workshop ini. “Saya merasa bahagia setelah melakukan workshop karena dapat mengingat kembali mode;-model pembelajaran yang dapat digunakan di kelas,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ust. Syafi’ul Huda menyatakan akan mengimplementasikan model-model pembelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan ini. ” Saya akan berupaya untuk mengimplementasikannya dalam pembelajaran. Namun, tentunya dengan melihat kecocokan materi yang ada,” tutupnya.

Penulis: Ustzh. Rista Wahyu Mahanani, M.Pd, Gr