You are currently viewing Urgensi Penyadaran dan Penguatan  Pertumbuhan Industri Halal

Urgensi Penyadaran dan Penguatan Pertumbuhan Industri Halal

Populasi muslim di dunia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan yang tersaji dalam situs pewresearch.org, sebanyak 1.8 milyar atau sekitar 24.1% penduduk dunia adalah muslim. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat menjadi 3 milyar pada tahun 2060. Namun, peningkatan jumlah populasi muslim dunia tidak berbanding lurus dengan ketersediaan produk industri halal di pasaran.

Produk-produk industri halal yang meliputi makanan dan minuman (food & beverage), entertaiment, tourism, personal care, kosmetik, farmasi, perbankan, dan lainnya, masih tidak sebanding dengan akselerasi pertumbuhan populasi muslim dunia. Ketimpangan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah karena kurangnya kesadaran untuk menjadikan halal sebagai gaya hidup dan minimnya tenaga ahli di bidang industri halal.

Pentingnya Kesadaran

Konsep halal dan haram adalah konsep dasar yang sesungguhnya sudah banyak dipahami oleh sebagian besar muslim. Namun, pemahaman dalam hal ini tidaklah cukup. Dibutuhkan suatu kesadaran (awarness) yang utuh terhadap halal sebagai lifestyle. Bahwa halal tidak hanya terbatas pada pengetahuan, namun juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari bidang makanan dan minuman, entertaiment, tourism, personal care, farmasi, dan lainnya. Dalam hal ini, campaign terhadap urgensi halal sebagai lifestyle perlu mendapat perhatian lebih.

Malaysia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang telah melakukan kampanye atau promosi sekaligus aplikasi konsep industri halal dengan cukup baik. Dari situs berita cnn.com, Ibrahim Badawi, seorang kepala eksekutif dari Brahim’s, sebuah perusahaan produksi daging halal, mengatakan bahwa Malaysia telah banyak mempromosikan industri halal. Selain Malaysia, Brunei merupakan negara lain di Asia Tenggara yang konsen terhadap industri halal. Industri halal di Brunei mendapat dukungan yang maksimal dari pemerintah. Bahkan, Brunei memiliki peternakan di Australia, sebagai bagian dari industri halal, untuk mencukupi kebutuhan daging halal di negaranya.

Prinsip penting dalam campaign adalah kontinuitas. Campaign tidak akan efektif jika hanya dilakukan satu atau dua kali karena konstruksi kesadaran yang kokoh tidak terbangun hanya dalam sekali waktu. Untuk itu, perlu dilakukan campaign yang berkelanjutan secara variatif melalui berbagai media. Goal dari kampaye ini adalah action. Artinya, setiap bentuk kampanye atau promosi diarahkan kepada tindak nyata. Jadi, setelah campaign, langkah selanjutnya adalah create.

Pentingnya Tenaga Ahli

Industri halal terus mengalami perkembangan di berbagai belahan dunia. Tidak hanya di negara dengan mayoritas muslim, industri halal juga mengalami perkembangan di negara dengan muslim sebagai minoritas. Seorang analis bisnis dari Oxford Business Group, Paulius Kuncinas, mengatakan melalui situs berita cnn.com bahwa pertumbuhan industri halal di Eropa diperkirakan mencapai angka 10-20% per tahun. Selain itu, diberitakan juga oleh themalaymailonline.com bahwa lalu lintas uang di halal market Amerika mencapai  US$ 18 billion.

Pertumbuhan tersebut tentu tidak akan bermakna jika tanpa diiringi upaya untuk menguatkan (strengthening). Semakin banyak perusahan yang bergerak dalam bidang industri halal sudah tentu membutuhkan sumber daya manusia dengan jumlah yang tidak sedikit. Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang industri halal untuk menguatkan keberadan industri halal itu sendiri.

Sebagai salah satu negara pionir dalam bidang pengembangan industri halal, Malaysia menyiapkan strategi yang cukup jitu dengan mendirikan lembaga pendidikan yang memiliki konsentrasi terhadap industri halal, yaitu Kolej Uniti. Kolej Uniti menyuguhkan program Diploma Pengurusan Industri Halal untuk mencetak tenaga kerja ahli yang siap bekerja di bidang industri halal. Inisiatif ini sesungguhnya dapat menjadi contoh yang baik bagi negara-negara lain untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki konsentrasi terhadap industri halal. Dengan cara ini, gap antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja dalam bidang industri halal dapat dipangkas.   

 

Pentingnya Sinergi

Penyadaran dan penguatan pertumbuhan industri halal tidak akan berjalan dengan baik jika dilakukan secara parsial. Dalam hal ini, diperlukan sinergi dari seluruh elemen masyarakat muslim untuk saling menyadarkan bahwa industri halal merupakan bagian penting dari kehidupan. Kesadaran yang melahirkan action secara otomatis akan menguatkan pertumbuhan industri halal. Gagasan-gagasan tersebut dapat dirangkum dengan sebuah semboyan yang sederhana, yaitu campaign and create. Selain itu, ketimpangan antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja ahli dalam bidang industri halal dapat diatasi melalui pengadaan lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki spesialisasi di bidang industri halal.

*Andwi Sulistiyo

Pengajar di Pesantren Sains SMAIT Abu Bakar Boarding School Kulon Progo