Program bilingual di SMAIT ABBSKP menjadi salah satu program unggulan untuk membekali siswanya dengan keterampilan bahasa global. Program ini lahir berangkat dari kesadaran bahwa penguasaan bahasa asing (Arab dan Inggris) menjadi kebutuhan utama di era globalisasi di samping merupakan salah satu misi sekolah ini.
Selain untuk menunjang pembelajaran, program bilingual juga dirancang agar siswa mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional, baik dalam akademik maupun kompetisi keilmuan lainnya.
Penguasaan bilingual dalam program ini mendorong manfaat besar bagi siswa dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan kemampuan tersebut, peluang untuk diterima di perguruan tinggi bergengsi, baik dalam maupun luar negeri, tentu akan semakin terbuka lebar.
Bahasa Arab memudahkan siswa dalam memahami literatur keislaman dan kajian ilmiah Timur Tengah. Sementara itu, bahasa Inggris menjadi modal utama dalam mengakses ilmu pengetahuan global, publikasi ilmiah, hingga peluang mengikuti program pertukaran pelajar di tingkat regional maupun global.
SMAIT ABBSKP menyediakan program pembelajaran bilingual yang terintegrasi dalam berbagai mata pelajaran. Proses belajar mengajar menggunakan campuran bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab, disesuaikan dengan konteks materi yang sedang digalakkan meski masih tahap opening dan closing.
Selain itu, terdapat speaking club, language day, kompetisi debat bahasa Inggris, lomba pidato bahasa Arab, hingga kegiatan muhadharah yang dirancang untuk melatih keberanian berbicara. Program ini tidak hanya fokus pada teori bahasa, tetapi juga pada praktik komunikasi aktif di lingkungan sekolah.
Keunikan program bilingual di sekolah ini terletak pada penerapan lingkungan bahasa yang konsisten di dalam kelas, bahkan di luar kelas. Para siswa dibiasakan berinteraksi menggunakan bahasa target di asrama, kantin, hingga saat kegiatan ekstrakurikuler.
Harapannya, guru dan pembina asrama turut menjadi role model dalam penggunaan bahasa, sehingga tercipta atmosfer belajar yang alami dan menyenangkan. Tidak jarang, suasana ini memicu semangat kompetitif positif di antara siswa untuk menjadi yang terbaik dalam penguasaan bahasa.
Keberadaan asrama memberikan peluang besar bagi program bilingual karena siswa dapat berlatih bahasa secara intensif dan konsisten. Lingkungan yang terkontrol memudahkan pembinaan kebiasaan berbahasa, sehingga kemajuan siswa bisa lebih cepat.
Namun, tantangan sudah tentu ada. Di antaranya adalah menjaga motivasi dan konsistensi siswa, mengingat penggunaan bahasa asing secara terus-menerus memerlukan kesabaran dan tekad kuat. Dengan dukungan guru, pembina, dan semangat kompetitif antar siswa, tantangan tersebut justru diharapkan menjadi pemicu lahirnya lulusan yang siap bersaing di kancah global. (fth)
Penulis: Ust. Abdul Fatah, S.Ud., M.Ag.
